Transformasi Digital, apa itu ?
Hollaa manteman online ku, welcome back to my blog !
Kalian sudah siap belajar pengetahuan yang baru kan ? Kali ini fakhita akan membahas tentang Transformasi Digital.
Tapi sebelum kita bahas secara detail tentang transformasi digital, kalian tau tidak apa perbedaan antara transformasi dengan perubahan (change) ?
- Transformasi merupakan irreversible change atau perubahan satu arah ke arah yang lain yang tidak dapat kembali lagi ke arah/state awal, sedangkan
- Perubahan artinya saat kita berubah ke satu arah, dan kita mau kembali ke arah/state awal, itu sah sah saja dilakukan.
Nah transformasi digital sendiri adalah suatu proses perubahan ke masa depan (irreversible change) yang didasari pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara signifikan untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan atau koprasi.
Mengapa kita perlu melakukan Transformasi ?
- Di zaman sekarang ini teknologi berkembang secara pesat, merubah cara manusia untuk beraktivitas, berkomunikasi, dan bertransaksi.
- Berbagai macam aplikasi menyediakan fitur - fitur yang memungkinkan terjadinya layanan yang lebih cepat, baik, dan murah ( cheaper - better - faster)
- Semakin banyak produk - produk berbasis teknologi digital seperti e-money, digital wallet, internet bangking, crypto currency, dan sebagainya ditawarkan oleh para kompetitor bisnis
- Dan yang paling penting, semua generasi terlebih lagi generasi milenial ingin agar semua interaksi dan transaksi dilakukan dengan cepat dan tidak ribet, nah salah satu contohnya dengan menggunakan teknologi ini.
Apa inti dari sebuah transformasi digital ?
1. Perubahan mindset, seperti :
- Perubahan ini merupakan dasar dari semua pergerakan transformasi karena teknologi diciptakan oleh manusia untuk mempermudah pekerjaannya, jadi jika kita sudah melihat sesuatu yang dapat dilakukan oleh teknologi, jangan lagi dilakukan manusia secara manual.
- Lakukan digitalisasi terhadap sebuah produk, proses, layanan, atau sumber daya yang dimiliki perusahaan atau organisasi se-semaksimal mungkin. Jadi kamu yang berada di kampus, perusahaan, organisasi atau di tempat manapun, lihat lah di sekeliling kamu apakah ada yang bisa diefisiensikan atau di digitalisasikan ? jika ada segera lakukan tanpa harus menunggu lama lagi.
- Setiap aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan harus berbasis data yang valid dan berkulitas. Karena data merupakan hal yang sangat berharga dalam dunia digital saat ini, maka dari itu segala jenis pengambilan keputusan, transasksi dan inisiatif didasarkan pada data yang berkualitas.
- Berorientasilah pada pelanggan/customer dalam melakukan kegiatan dan mengambil keputusan. Ingat manteman kampus, perusahaan , atau organisasi kita ada karena kehadiran customer, jadi jika customer tidak puas maka ia akan minggat dari kita dan akan mencari perusahaan yang lain. Jangan sampai itu terjadi yaa.
2. Perubahan manusia, seperti :
- Setiap individu, baik bos/atasan, keryawan, manager atau apapun itu semua wajib memiliki hak untuk mencipatakn hal - hal yang kreatif dan inovatif yang akan membuat pekerjaan dari hari ke hari menjadi lebih efektif dan efisien.
- Setiap individu harus mengenal karakteristik dan peluang yang ada dalam era 4.0 ini yang dimana sekarang telah menjadi salah satu tuntutan daya saing untuk meningkatkan kinerja perusahaan kita.
- Kita sebagai manusia jangan pernah merasa puas (anti status-quo) dalam menjalankan aktifitas perusahaan sehari - hari dan itu berarti budaya belajar harus ditanamkan ke setiap individu. Karena jika kita berhenti untuk belajar yang ada kompetitor atau perusahaan lain yang belajar untuk menyaingi perusahaan kita.
3. Perubahan budaya, seperti :
- Kebiasaan buruk kita adalah bekerja secara vertikal, hanya memperhatikan pekerjaan kita saja tanpa memperhatikan pekerjaan orang lain. Padahal dalam hal melayani pelanggan/customer itu harus ada yang namanya lintas divisi agar pelanggan tidak mengira kinerja kita lambat karena kita memerlukan waktu yang banyak yaa itu tadi karena kita mengerjakannya sendiri. Bagi customer proses yang lama itu terkesan kurang ramah. Nah untuk menghindari itu semua maka kita harus bekerja secara tim agar dapat memberikan yang terbaik bagi customer kita.
- Tiada hari tanpa inovasi harus menjadi budaya baru bagi setiap perusahaan seperti yang selalu dilalukan oleh perusaan modern. Maka setiap hari kita harus menggali apa yang bisa diperbaiki tanpa harus ada perintah/sk karena perubahaan itu harus terjadi dari diri kita sendri, kalau tidak maka tidak akan terjadi apa - apa yang baru.
- Mental mudah puas dengan kondisi yang ada harus dikikis atau dimusnahkan. Kita puas karena kita sekarang nomor 1 tapi mungkin bulan depan bukan kita yang nomor 1. Nah oleh karena itu harus memiliki rasa ingin tahu, haus info apa sih yang bisa lebih baik dari yang ada sekarang.
4. Perubahan proses, seperti :
- Lakukanlah rancangan bisnis sesuai dengan ekspetasi atau kebutuhan customer. Karena kalau kita membuat berdasarkan kemauan kita itu belum tentu apa yang diinginkan oleh customer.
- Lakukan reengineering, apa itu reengineering ? reengineering merupakan proses Eliminasi, Simplifkasi, Integrasi, dan Automatisasi (ESIA) bisnis proses yang ada sekarang.
- Kalau ingin bisnis proses itu berjalan dengan baik maka berfikirlah secara end-to-end dengan menggunakan parameter waktu, biaya dan kualitas.
- Jangan ragu melakukan benchmarking atau studybanding, liat kiri kanan pesaing anda bagaimana mereka melakukan aktivitas tertentu. "disana kok bisa ya biayanya hanya 2000 rupiah sedangkan saya masih 10.000 rupiah?" nah maka lakukanlah benchmarking kenapa itu bisa terjadi.
5. Perubahan teknologi
- Gunakan teknologi berbasi 4.0 seperti cloud computing, big data, machine learning, internet-of-things, dan lain sebagainya.
- Cari dan bekerjasamalah dengan mitra teknologi yang kompeten melalui mekanisme partnership.
- Rancanglah lingkungan dan arsitektur atau ekosistem teknologi yang cepat serta fleksibel dalam beradaptasi dengan perubahan.
6 tahapan yang harus dilalui dalam transformasi digital
Tahapan pertama atau Businees as Usual :
Businees as usual atau kondisi awal dimana apa yang ada sekarang maka itu yang terjadi. Budaya "status-quo" terjadi. Seluruh anggota organisasi bekerja seperti apa adanya, system legacy terjadi sehingga belum ada niatan untuk melakukan perubahan. Jadi perushaan atau organisasi yang ada sekarang bekerja dengan teknologi yang ada sekarang, model yang ada sekarang, struktur yang ada sekarang dan lain sebagainya,
Tahapan kedua atau Present and Active :
Present and active yang artinya beberapa eksperimen kecil mulai sering dilakukan namun sifatnyaa sporadik, yaitu eksperimen - eksperimen kecil pada unitnya masing - masing. Disini pimpinan memberikan ruang secara bebas bagi karyawan - karyawannya untuk mengusulkan ide - ide kreatif dan mengkomunikasikannya. Apakah ide - ide tersebut memungkinkan ada dalam organisasi atau tidak.
Tahapan ketiga atau Formalized :
Tahap ini mulai terjadi formalisasi yang dimana ide yang tadinya sporadik mulai dilihat dan di copy ke unit - unit yang lain, dipikirkan dengan matang dan apabila ini akan memberi dampak positif bagi perushaan maka pimpinan mulai bergegas untuk menerapkan semua itu.
Semua unit organisasi mulai berkolaborasi, berkoordinasi, berkomunikasi dan bekerja sama guna menciptakan nilai tambah bagi sebuah organisasi. Kolaborasi ini dilakukan melalui sejumlah konteks seperti riset bersama, berbagi gagasan, eksperimen produk atau layanan, dan masih banyak yang lainnya. Tahapan inilah yang paling sulit dan menjadi kunci bagaimana kesuksesan pada transformasi sebuah organisasi akan berjalan dengan baik atau malah sebaliknya.
Tahapan kelima atau Converged :
Pada tahapan ini perusahaan mulai membangun infrastuktur dan suprastruktur yang diperlukan untuk mewujudkan ide - ide kreatif dan inovatifnya secara cepat, fleksibel dan masif serta menyusun strategi agar perencanaan dan oprasional dalam pelaksanaan transformasi digital ini dapat dijalankan secara efektif. Dan tentunya budaya bertransformasi ini menjadi bagian dari aktivitas sehari - hari bagi seluruh individu dalam perusahaan.
Tahapan keenam atau Innovative and Adaptive :
Tahapan innovative dan Adaptive yaitu budaya inovasi kreativitas, budaya melakukan transformasi sudah tertanam didalam organisasi atau perusahaan tersebut. Setiap kali perusahaan membuat produk, membuat layanan pasti setiap individu yang ada dalam perusahaan ikut mengambil partisipasi untuk membuat/mewujudkannya. Perusahaan semakin agile, ide - ide baru atau kritikan - kritikan itu biasa dihadapi setiap hari dan akan menjadi energi bagi perusahaan agar dapat lebih baik, berkembang dan maju.
Apakah kunci keberhasilan dilaksanakannya transformasi digital ?
- Komitmen dari pimpinan perushaan. Kerena pemimpin merupakan nahkoda bagi para karyawannya didalam suatu perusahaan maka ia harus berhasil meyakinkan seluruh pihak untuk bertransformasi bersama dengan memperlihatkan contoh dan teladan yang baik dalam melakukan transformasi tersebut.
- Seluruh karyawan, staff dan individu dalam perushaan bersemangat dan bekerja sama dalam melakukan transformasi untuk mewujudkan mimpi bersama.
- Adanya roadmap yang sifatnya jelas, terukur, dan mudah dipahami. Dengan adanya roadmap ini maka kita akan tau transformasi yang telah kita lakukan, target pencapaian dan durasi waktu yang telah kita gunakan selama melakukan transformasi.
- Sumber daya manusia yang kompeten (memiliki pengetahuan, wawasan dan keterampilan) untuk menjalankan transformasi. Serta dilakukannya sosialisasi, edukasi dan pelatihan dari para mentor yang dapat membantu pihak - pihak yang mengalami kesulitan dalam membangun budaya transformasi. Ada baiknya disediakan call-center atau help-desk untuk bantuan cepat yang dibutuhkan.
- Ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan transformasi yang berupa finansial, teknologi, sarana prasarana, fasilitas, komitmen, waktu dan lain sebagainya. Dalam situasi ini perlu ditanamkan investasi baru untuk mensukseskan agenda transformasi.
- Adanya insentif keberhasilan yang menarik. Pemikiran manusiawi yang wajar terpikirkan ialah "ketika saya berhasil, saya dapat apa?". Nah motivasi yang membuat kita semua bergerak dengan senang hati melakukannya dapat diperoleh melalui pemberian yang insentif. Contohnya kita akan dijanjikan bonus atau finansial, cuti tambahan, kenaikan pangkat, tunjangan yang lebih dan lain - lain.
Contoh - contoh fenomena transformasi
1. Pengisian formulir berbasis teknologi pengenal wajah atau biometrics face recognition
2. Pembayaran dengan jam tangan digital
3. Virtual reality
4. Robot sebagai teller, call center dan customer service
Wah panjang juga pembelajaran kita kali ini yaa, but it's okee. Smoga pembelajaran tentang transformasi digital ini dapat memberi manfaat bagi siapa pun yang membacanya. See u on my next bacaan, jangan lupa share ilmu ini ke teman - teman kalian yaa. Baibaiii :)
Referensi
Komentar
Posting Komentar